PLTP Tulehu Bisa Penuhi Kebutuhan Energi

10-09-2018 / KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam (F-PKS) saat memimpin Kunspek  Komisi VII DPR RI ke Maluku Tengah, Maluku/Foto:Rizka/Iw

 

Studi kelayakan (visibilty study) atas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu, di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku sudah rampung, setelah beberapa waktu lalu dilakukan ground breaking. Diharapkan, PLTP Tulehu bisa sukses memenuhi kebutuhan energi masa depan.

 

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam mengungkapkan hal itu saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Maluku Tengah, Maluku, untuk melihat dari dekat progres PLTP Tulehu, Jumat (07/9/2018).

 

“Kita ingin melihat progres, setelah PLTP ini di-ground breaking beberapa waktu lalu. Kini sudah tahap visibility study untuk sumber sumur eksplorasi. Kita berharap, ini menjadi salah satu PLTP yang sukses dikerjakan oleh PLN,” tutur Syaikhul.

 

PLTP Tulehu, kata Syaikhul, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi listrik baru dan terbarukan, khususnya untuk memenuhi target pembaruan energi sebesar 23 persen. Pembiayaan di awal eksplorasi ini memang cukup besar dan punya risiko tersendiri bila tidak berhasil.

 

Menurut Anggota F-PKS DPR RI itu, hal ini adalah tantangan dari eksplorasi PLTP. Namun, bila berhasil dan sudah berjalan dengan baik, biayanya pasti turun, karena tak perlu membeli energi lagi untuk kebutuhan operasional sehari-hari.

 

“Ada beberapa mitigasi risiko yang dilakukan PLN untuk model panas bumi, karena memang selalu ada risiko untuk gagal dalam eksplorasi. Secara statistik di Indonesia ini keberhasilannya 50 persen. Tapi untuk lokasi di sini, kalau dikaji lebih serius bisa diminimalisir menjadi 70 atau 80 persen. Jadi kita berharap target 20 Mega Watt itu tercapai 23 persen,” papar Syaikhul.

 

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Riyanto (F-Gerindra) mempertanyakan penggunaan tenaga lokal di lokasi eksplorasi panas bumi ini.

 

Menanggapi hal itu, Direktur PLN untuk Gas dan Geothermal Yudistian Yunos mengatakan, lebih dari 50 persen tenaga kerja Indonesia bekerja di sini, terutama masyarakat lokal dari Dess Suli dan Desa Tulehu. Otoritas PLN sendiri menjelaskan, PLTP Tulehu berkapasitas 2x10 MW terletak di Desa Suli dan Tulehu, Maluku Tengah, Maluku. PLTP ini menjadi PLTP pertama yang dibangun oleh PLN.

 

PLTP Tuluehu ditargetkan beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2019. PLTP yang dibangun di atas lahan 1.920 Ha tersebut akan memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Ambon yang hingga saat ini dihasilkan dari PLTD dengan daya mampu 61,9 MW dan beban puncak 54 MW. (ran/sf)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...